BP.NASIONAL- (Jakarta) Polda Metro Jaya sudah melakukan koordinasi dengan Polda Jawa Barat untuk mengantisipasi terjadinya beentrokan teerkait aksi penghadangan mobil truk sampah Dinas Kebersihan DKI yang terjadi beberapa waktu lalu di Cileungsi
Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, untuk lokasi penghadangan, menjadi wewenang Polda Jawa Barat dalam melakukan pengamanan.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Polda Jabar dan Polres Bogor, sudah berkoordinasi, prinsipnya kita lakukan tindakan kepolisian. Tapi karena wilayah hukumnya Polda Jabar, nanti Polda Jabar yang didepan. Bila nanti ada yang bersinggungan dengan Polda Metro kita akan turun juga,” kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya.
Iqbal menegaskan, pihak kepolisian akan melakukan penegakan hukum jika memang ada unsur kriminal dalam penghadangan truk tersebut. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak terganggu dengan aksi beberapa oknum yang melakukan penghadangan di jalan umum.
“Konkritnya nanti hari ini akan disampaikan. Prinsipnya pihak kepolisian akan melakukan upaya penegakan hukum bila terbukti ada pelanggaran hukum, tadi pagi barusan kita koordinasi dengan Polda Jabar. Kita melihat permaslahan tersebut akan menimbulkan gangguan keamanan, nah diminta atau tidak diminta kepolisian akan turun melakukan antisipasi agar tidak terjadinya gangguan keamanan. Akan dipetakan kalau misalnya ada pelanggaran,” beber Iqbal.
Iqbal juga mengatakan, pihak kepolisian akan mencari dalang dibalik aksi penghadangan tersebut. Jika memang ada provokator, akan dilakukan penindakan.
“Tim akan bekerja untuk melihat siapa saja yang ada dibalik ini,” tandas Iqbal.
Senin 2 November siang sebanyak 50 orang yang terdiri dari warga dan ormas menghadang 200 truk sampah milik Pemprov DKI. Diketahui, truk tersebut membawa sampah dengan total seberat 6.500 ton.
Tadinya seluruh truk akan membawa sampah ke Bantargebang melewati jalur Transyogi, Cileungsi. Akhirnya truk-truk tersebut terpaksa menuju Bantargebang balik rute Jati Asih. (den/bentengpos.com)