BP.TANGERANG- (Kota Tangsel) Densus 88 Antiteror melakukan penggrebekan terhadap terduga teroris di Kampung Curug, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu, (21/12). Dalam pengerbekan kaliini Densus mengamankan satu terduga teroris dan menembak mati tiga orang yang merupakan rekan jaringannya.
Adapun kronologis penangkapan tersebut diawali dari penangkapan terduga teroris bernama Adam, di Jalan Raya Serpong sekitar pukul 08.00 WIB. Dari penangkapan tersebut, didapatkan informasi mengenai tiga pelaku lainnya yang berada di rumah kontrakan.
Setetah mendapatkan informasi dari Adam sekitar pukul 09.45 Densus segera mendatangi kontrakan tersebut, Disana didapati tiga terduga teroris lainnya yaitu Omen, Irwansyah dan Helmi.ketiganya dapat dilumpuhkan karna melakukan perlawanan.
Garis polisi dipasang 300meter dari tempat kejadian, ratusan warga menyemut memutuskan rasa penasaran, anjing pelacak memasuki lokasi pengrebekan, tiga unit mobil jenazah disiapkan, tiga unit mobil pemadam kebakaran bersiaga, dua mobil penjinak bom perlahan mendekati Tempat kejadian, lebih dari 300 personil dari Polres Tangsel mengamankan tempat tersebut.
Kapolri Tito Karnavian saat mendatangi tempat kejadian mengatakan, alasan penembakan karna ketiga pelaku melakukan perlawanan, upaya persuasif petugas dengan meminta ketiganya menyerahkan diri tidak diindahkan, bahkan merekapun sempat melemparkan Bom kearah petugas “Tim penindakan melakukan operasi, masuk ke dalam, kemudian sudah dilakukan warning ke mereka. Namun, mereka lakukan perlawanan,” ujar Tito.
Karena perlawanan itu dapat membahayakan nyawa petugas, maka dilakukan tindakan tegas.”Dengan sangat menyesal harus dilakukan tindakan, karena ancaman dapat mematikan petugas sehingga petugas miliki kewenangan melakukan tindakan tegas,” lanjutnya.
Dari pantauan tim liputan, terdengar 12 kali ledakan yang bersumber dari bom yang di jinakan.
Kapolres Tangsel Ayi Supardan mengatakan, ledakan itu memang sengaja dipisah-pisah agar tak berefek mematikan. Ledakan bukanlah bom secara utuh, diledakannyapun di kamar yang sama.
“Satu-satu jadi kalau sekaligus nanti hancur, Di situ di kamar yang sama, satu bom satu ledakan.”ungkapnya
Sedangkan lukman ketua RT setempat mengatakan, sempat menanam kecurigaan dengan para terduga teroris, saat Luknam meminta identitas pengontarak sebagai wajib lapor, seakan ada yang di sembunyikan.”saat saya datengi rumahnya untuk minta identitas, hanya setengah badan saja keluar dari pintu, seakan ada yang disembunyikan dari dalam rumahnya,”ungkap Lukman. (sidik/ bentengpos.com)