BP.TANGERANG- (Kabupaten Tangerang) Warga Lengkong Kulon Kecamatan Pagedangan menyebut, Relokasi yang dilakukan BSD layak jadi Percontohan.
Marjuki tokoh masyarakat mengatakan, sistem penggusuran dan relokasi terhadap warga Kampung Sawah, RT 01 Rw 03, Desa Lengkong Kulon, layak di apresiasi, selain dilakukan secara manusiawi BSD pun memberikan tanah pengganti di tempat yang lebih setrategis disekitaran lokasi penggusuran, ” tanah warga yang termakan proyek di pindahkan di daerah dekat sini, selebihnya dibayarkan,” tungkasnya.
Sistem relokasi seperti ini harus terus dipertahankan, selain menguntungkan, warga terelokasipun dapat merasakan kemajuan didesanya, hal ini dirasanya layak jadi percontohan, “akhirnya warga asli bisa merasakan kemajuan desanya, ini layak jadi percontohan.” Sebut Marjuki.
Saat tim liputan bentengpos.com menyambangi tempat relokasi, terlihat beberapa rumah bergaya moderen sedang dibangun, akses jalan yang sangat setrategis dirasa sangat membantu warga, Masjid juga sedang dalam proses pembangunan, sekilas nuansa cluster moderen sangat terasa di tempat relokasi baru ini.
Yakup kepala Dusun saat mendampingi kami menyebutkan, lebih dari 60 warganya di relokasi ditempat ini, adapun kapling yang di berikan BSD berfariativ mulai dari 50 meter persegi sampai 150 meter persegi, tergantung dari kesepakatan sebelumnya, “lebih dari 60 warga direlokasi, tanah yang di berikan berfariativ tergantung kesepakatan,” ungkapnya.
Yakup pun mengucapkan banyak terimakasih kepada BSD atas kebijakan dan sistemnya yang sanggat menguntungkan warga,” saya ucapkan banyak terimakasih kepada BSD dengan sistem relokasinya sehingga kita masih dapat bertetangga,”tutup Yakup.
Mulyadi anggota BPD yang juga warga relokasi mengatakan, bahwasanya merasa sanggat nyaman tinggal di tempat yang baru, selain aksesnya yang lebih baik, dia merasa lebih dekat dan akrap dengan tetangga karna rumah yang salaing berdekatan, ” selain di untungkan karna di permudah akan akses, kita juga lebih akrab dengan tetangga karna rumah disini dempet-dempet,” ungkapnya.
Adapun kendala saat ini, lanjut Mulyadi. Fasilitas umum seperti penerangan jalan masih dibayarkan dengan pulsa yang dibebankan kepada warga dan pembuangan sampah yang blum tersediakan, agar segera dapat dicarikan solusinya, ” kendala kami soal penerangan jalan, yang pembayaranya masih swadaya dan sarana pembuangan sampah yang masih blum tersedia, agar segera dicarikan solusinya,” tutup Mulyadi. (sidik/ bentengpos.com)