BP.NASIONAL-(PAPUA) Seluruh Petugas Rumah Sakit Umum Daerah Nabire-Papua mengamuk dengan melakukan Aksi demo di halaman Rumah Sakit. Aksi ini merupakan buntut dari kekecewaan seluruh para pekerja, akibat tidak kunjung dibayar hak kerja mereka yang sudah berjalan selama lima bulan.
Menurut Sonny Aronggear, selaku Staf perawat di RSUD Nabire, “ini merupakan aksi yang dilakukan keempat kalinya oleh seluruh petugas dirumah sakit tersebut. Mereka menuntut agar gaji honorer yang sudah berjalan selama lima bulan agar segera dibayarkan, serta uang insentif yang biasa diterima per-tiga bulan juga dibayarkan,” ujarnya.
“Ini sudah yang keempat kalinya kami protes mengenai hak kerja kami yang belum dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Nabire, tapi tidak pernah ada jawaban pasti dari pihak Pemda. Kami hanya minta dipenuhi hak kerja kami berupa gaji honorer dan uang insentif, yang sudah berjalan selama lima bulan,” ungkapnya.
Selain itu, jika tuntutan para pendemo tidak segera dipenuhi oleh Pemerintah Daerah Nabire, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok kerja dan melakukan pemelangan atau penutupan area RSUD Nabire.
“Kalau sampai besok belum ada kepastian mengenai pembayaran hak kerja kami, kami seluruh petugas di RSUD Nabire akan mogok kerja dan memasang palang untuk menutup area Rumah Sakit,” pungkasnya.
Untuk menenangkan aksi para pendemo, Wakil Bupati Nabire Amirullah yang datang kelokasi mengatakan, akan mengurus pembayaran gaji honorer dan uang insentif seluruh petugas di RSUD Nabire sesuai proses yang berlaku.
Amirullah mengatakan “Masalah pembayaran gaji honorer dan insentif, akan segera diurus sesuai prosedur melalui pihak yang berwenang di pemerintah daerah Nabire, dan untuk pembayaran honorer harus ada SK (Surat Kerja) agar gaji petugas Rumah Sakit bisa diproses,” katanya.
“Untuk pembayaran honorer harus ada SK dari Direktur RSUD Nabire, kalau sudah ada SK baru bisa diproses oleh pihak pemda, tegasnya”. (yar/dadi/bentengpos.com)