BP.TANGERANG -(Kota Tangerang) Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, membentang dari Sabang hingga Merauke dengan luas lautan yang terbesar didunia, memiliki objek wisata yang merupakan potensi pariwisata yang luar biasa sebagai devisa negara yang dapat diandalkan. Bulan Agustus Tahun 2017 kunjungan turis mancanegara tumbuh 25.68% dan tercatat lebih tinggi dari Singapore dan Thailand, artinya sektor pariwisata akan menjadi penyumbang devisa negara terbesar untuk perekonomian Pemerintah di tahun mendatang.
Tumbuhnya industri penerbangan baik premium dan low cost kategori di dalam negeri adalah bukti bahwa penunjang sektor pariwisata sudah bergerak untuk memperkokoh industri pariwisata di Negara tercinta ini. Modernisasi dan perbaikan-perbaikan Bandara di berbagai daerah yang mengeluarkan biaya besar juga merupakan bagian tak terpisahkan dalam rangka menunjang pertumbuhan sektor pariwisata.
Bandara adalah pintu gerbang dari semuanya dan saat ini, terdapat 237 bandara yang ada di Indonesia. Dari jumlah itu, 26 di antaranya, masing-masing 13 Bandara dikelola PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, sisanya dikelola UPT Ditjen Perhubungan Udara.
Bandara juga merupakan faktor penting dalam turut mensukseskan dari semuanya ini, sehingga perlu adanya perubahan-perubahan yang signifikan terhadap pelayanan-pelayanan di Bandara, apa yang perlu dibenahi dan diperhatikan, para pelaksana operasional di dalam Bandara terutama adalah pekerja-pekerja yang masih di bawah taraf hidup normal, kejelasan masa depan, perlindungan kerja ,jaminan sosial ketenagakerjaan, kemudahan sarana transportasi, tempat istirahat, tempat makan mereka.
Sektor pekerjaan di Bandara memiliki perbedaan dari jenis pekerjaan umum lainnya, pekerja-pekerja di Bandara harus memiliki kecakapan di bidangnya (sertifikasi), faktor resiko tinggi, kesehatan yang prima yang harus di cek setiap 6 Bln, wajib menggunakan seragam khusus perlindungan diri (ear plug,safety shoes dan rompi), harus mampu menjalankan pekerjaan disaat panas terik dan hujan sekalipun, mampu menganalisa perilaku perorangan ataupun sekelompok orang, mampu mengenali barang-barang yang berbahaya untuk pencegahan dini.
Sebegitu kompleksitasnya pekerjaan di Bandara dan sulitnya mendapat pekerjaan di Bandara dengan ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi akan tetapi setelah mendapatkan pekerjaan di Bandara, sangat tidak sebanding dengan semua persyaratan dan pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja-pekerja lapangan di Bandara.
Ketua Umum Paguyuban Pekerja Bandara Indonesia (PAGJABSI) Edi Lesmana, mengatakan, “dalam hal tersebut sudah selayaknya Pemerintah dan Kementerian Tenaga Kerja untuk memberikan ruang dan waktu bagi kami, agar pekerjaan di Bandara memiliki Upah Minimum Khusus (UMK),” katanya.
“Paguyuban Pekerja Bandara Indonesia (PAGJABSI) lahir atas keinginan mereka sebagai pekerja-pekerja di Bandara, harapan dimana mereka bisa menyampaikan keluhan, mendapat perlindungan dan memperjuangkan atas hak sebagai warga negara untuk dapat hidup dengan sejahtera serta penerapan UU 13 Ketenagakerjaan Republik Indonesia sebagaimana mestinya,” ungkap Edi di tengah acara Deklarasi berlangsung, selasa (07/08) di GOR Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.
Sekjen dari Paguyuban Pekerja Bandara Indonesia, Haryo juga mengungkapkan, “organisasi ini lahir bukan untuk merusak dan membuat Hubungan Industrial yang mungkin selama ini terlihat baik bahkan terasa nyaman, namun mereka tidak berani menyampaikan semua rasa kesulitan mereka karena mereka tidak ingin kehilangan pekerjaannya. Oleh sebab itu dengan adanya “PAGJABSI” dapat membantu terjadinya perbaikan-perbaikan kesejahteraan para pekerja Bandara, yang pada akhirnya dapat menjaga stabilitas dan kondusifitas beraktifitas di lingkungan Bandara,” pungkasnya.
“saya berharap dengan lahirnya PAGJABSI serta di dukung oleh Garuda Maintenance Fasilty (GMF), Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia, PT. Gapura Angkasa Ground Handling, Cleaner dari terminal 1 dan 2, Forum Komunikasi dari Outsourcing Gapura Angkasa, dan Sekar Sejahtera, dapat menjadikan Bandara yang nyaman dan aman, Pekerjanya sejahtera, Pariwisata meningkat, serta Ekonomi terdongkrak,”tutup Haryo. (dadi/bentengpos.com)