BP.TANGERANG-(Kabupaten Tangerang) Pihak Kepolisian Masih mengejar dan memantau keberadaan Admin Group WA yang menyebabkan terjadinya Tawuran antar Remaja di depan SDN 2 Karet Desa Karet Kecamatan Sepatan yang menyebabkan hilangnya nyawa Ahmad Rifky Adrean.
Menurut Kapolsek Sepatan AKP I Gusti Moh Sugiarto, “terjadinya bentrokan antar remaja di picu dengan saling ejek yang tergabung beberapa kelompok baik kelompok Syaraf 34 Kota Bumi, Kelompok Sangiang dan Kelompok Cadas Karet, akan tetapi kejadian minggu kemarin dimulai dengan kelompok Cadas Karet, yang di kendalikan oleh seorang admin group Medsos yang berinisial D seorang perempuan berusia (16) dan keberadaannya sampai sekarang masih dalam pengejaran pihak kepolisian Polres Metro Tangerang Kota, “ujar Kapolsek Sepatan di ruangan Kerjanya, Selasa (11/06).
AKP I Gusti Moh. Sugiarto menjelaskan, “pihak kepolisian sudah menyambangi kediaman admin dan sudah ketemu kedua orang tuanya bahkan pihak kepolisian masih memantau keberadaan admin yang masih belum menetap dan berpindah pindah tempatnya, informasi terakhir kami dapatkan Admin berada di wilayah Bogor dan belum menetap di salah satu tempat, “katanya.
” Admin sendiri sering melakukannya bahkan mempertemukan kedua kelompok dalam menentukan tempat dimana akan dijadikan untuk melakukan tauran, bahkan admin ikut turun untuk tauran, emang anaknya sedikit tomboy, “ucap Kapolsek.
AKP. I Gusti Moh Sugiarto, juga mempaparkan, “untuk wilayah Sepatan sendiri ada dua titik yang sering dijadikan tempat tauran bagi remaja dan anak – anak sekolah seperti di Kober belakang SMK Angkasa Untuk di kecamatan Sepatan, dan Kober Gempol sari Kecamatan Sepatan Timur ada beberapa Sekolah yang selalu kami pantau dan sering melakukan tauran antar pelajar diantaranya SMK Angkasa, SMK Al-Multajam, SMK Pilar Bangsa dan SMKN 2 Tangerang, “ungkapnya.
“Kapolsek Sepatan Menghimbau kepada Orang tua untuk selalu memantau dan mengawasi Anaknya terutama anak anak remaja. Tauran adalah perbuatan yang sangat tidak bermanfaat serta merugikan Orang banyak bahkan bisa merenggut nyawa manusia, lebih banyak mudharat nya ketimbang manfaatnya,” himbaunya. (dadi/bentengpos.com)