BP. TANGERANG – (Kota Tangerang) Refleksi pembangunan daerah ditengah pandemi Covid 19, menjadi salahsatu tema dalam Catatan Akhir Tahun Forum Wartawan Tangerang (FORWAT) yang berlangsung di Rumah Makan Aten Sutan, Karawaci, dengan menghadirkan berbagai narasumber dari para aktivis dan penggiat sosial, Rabu (23/12/2020).
Dalam kegiatan yang disertai dengan santunan puluhan anak yatim tersebut juga turut dijabarkan beragam prolog sorotan terkait Anggaran, Pengadaan Barang dan Jasa, Pembangunan, Komunikasi Kepala Daerah, Pelayanan Kesehatan, hingga TPSL di Kota Tangerang yang dinilai pelaksanaanya masih kurang sempurna di tahun 2020 ini.
“Ada dua kegiatan dengan kode rekening yang berbeda, contoh seperti pengadaan dan swakelola,” kritik Hilman Santosa selaku Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kota Tangerang disesi acara.
Adapun Ketua Gaib Perjuangan, Andri memaparkan maraknya perubahan fungsi apartemen yang ada Di Kota Tangerang dengan menjadi tempat prostitusi.
“Perda no 8 tahun 2005, bahwa apartemen dialihkan fungsi menjadi tempat sewaan, sehingga banyak wanita dibawah umur menjadi agen pristitusi. Kenapa saya mengkritisi pemerintah, karena saya memilih!!, apabila tidak dapat bekerja maksimal untuk rakyat, lebih baik turun dari jabatannya,” kritik Andri selaku ketua Gaib Perjuangan di sesi acara.
Adapun Mantan Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane yang menjabarkan semasa dirinya menjelajah ke tiap daerah, mengatakan mirisnya komunikasi pemerintah yang kurang selaras dengan rakyatnya, sehingga kurang dikenali oleh tiap daerah yang ada di Indonesia.
“Pentingnya komunikasi Pemerintah dengan masyarakatnya, menjadi tumpuan daerah agar tidak terlihat kecil. Sudah 27 Provinsi saya lalui, tapi pemimpin Kota Tangerang gak dikenal, jadi untuk apa banyaknya penghargaan itu, mungkin karena kurangnya pergaulan dengan masyarakat,” pedas Sanusi pane.
Adapun penggiat dari Patriot Nasional (PATRON) Kota Tangerang, Saiful Basri yang kini tengah menyoroti pelayanan kesehatan ditengah masa pandemi covid-19 yang seharusnya menjadi skala prioritas dirasa masih belum optimal. Begitu juga pembangunan infrastruktur yang terus berjalan di masa pandemi covid-19, dinilai menjadi faktor minimnya rasionalisasi anggaran dalam penanganan pelayanan kesehatan.
“Di masa pandemi yang seharusnya masyarakat mendapatkan pelayanan prima, di tahun 2020, masih banyak kegiatan-kegiatan infrastruktur kalo saya lihat ya. Sedangkan berbicara masalah pelayanan kesehatan ya,…kalo saya liat masih kurang, covid ini kan menjadi wabah yang menakutkan bagi masyarakat, sehingga seharusnya pemerintah dapat memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, sehingga masyarakat bisa mendatkanpelayanan yang prima,” tandas pria dengan sapaan Marcel ini.
Dalam kesempatan yang sama, Andi Lala selaku Ketua Umum FORWAT menyampaikan apresiasinya atas dukungan unsur yang turut membantu dalam mensukseskan kegiatan akhir tahun Forwat. Dirinya juga menjelaskan, bahwa pentingnya semangat berbagi perlu dilakukan, dimana selain kaum jurnalis, masyarakat juga mengalami dampak di masa pandemi Covid-19.
Selain itu, pembahasan melalui kegiatan catatan akhir tahun 2020 yang digelar Forwat, dapat mereflekasikan peningkatan kinerja pemerintah daerah di tahun depan, dalam sinergitas dengan kontrol sosial yang ada, khususnya kritik dan saran dalam peningkatan pelayanan publik.
“Selain berterimakasih untuk pihak yang membantu dan mendukung kegiatan ini. Di akhir tahun ini Alhamdulillah kita bisa saling berbagi (menyantuni Yatim piatu-red), semoga dengan sedikit rizqi ini apa yang kita niatkan dapat sedikit membantu dan bermanfaat, dan tentunya kami sebagai media informasi publik, dalam kegiatan ini akan membahas isu-isu daerah,” ungkapnya.
Dari pembahasan sarasehan catatan akhir tahun 2020 bersama Aktifis, Penggiat Sosial dan Para Seniman, Andi Lala pun memberikan kesimpulan, bahwa beberapa aspek yang menjadi kewajiban kerja pemerintah daerah untuk masyarakat dirasa masih perlu ditingkatkan.
“Bahwasanya, tiga aspek yang mendasar dalam pembangunan pemerintah daerah yang jaru s ditingkatkan yaitu, pembangunan, pendidikan dan pelayanan kesehatan, ini harus menjadi catatan kita bersama, harus ada evaluasi tahun ke tahun jangan sampai ini terus terulang, artinya peningkatan pelayanan, baik pendidikan, kesehatan, pembangunan harus terus kita perjuangkan bersama-sama. Karena, kalo bukan kita sebagai sosial kontrol dari kawan-kawan media, penggiat sosial dan aktifis tidak ada lagi orang yang peduli, dan hari ini kita mengupas agar refleksi di tahun 2020 bisa menjadi acuan di tahun 2021 agar lebih baik lagi,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga turut dihadiri dari, Ketua PATRON Kota Tangerang, Saipul Basri, Ketua GMPK Kota Tangerang, Hilman Santosa, Ketua BAWASLU Kota Tangerang, Agus Muslim, Ketua KPU Kota Tangerang, Ahmad Syailendra, Direktur Riset Konservasi YAPELH, Herman Felani, Mantan Ketua KPU Kota Tangerang yang juga selaku aktivis nasional, Sanusi Pane, Musisi Ziepro, Ozi, LSM GP2B, Umar, dan para anggota FORWAT se-Tangerang Raya.
(Yudh/Bentengpos.com)