Fasilitas Bercocok Tanam Terbengkalai, Program Ketahanan Pangan Kecamatan Cuma Pencitraan ?

Fasilitas Bercocok Tanam Terbengkalai, Program Ketahanan Pangan Kecamatan Cuma Pencitraan ?

Fasilitas ketahanan pangan yang tidak diisi media tanam (terbengkalai), ist Bentengpos.com

BP. TANGERANG – (Kota Tangerang) Kebiasaan bercocok tanam yang digalakan walikota Tangerang Arief R Wismansyah selama masa pandemi disambut dingin oleh beberapa Kecamatan yang ada di Kota Tangerang.

Kendati orang nomer satu di Kota Tangerang tersebut berharap melalui program ketahanan pangan bisa turut mengurangi beban belanja harian warga Kota Tangerang akan tetapi beberapa Kecamatan disinyalir kurang merespon positif gagasan tersebut.

Berdasarkan penelusuran wartawan di Kecamatan Tangerang, pada Selasa (2/2/2020) beberapa fasilitas bercocok tanam baik konvensional hingga bercocok tanam sistem hidroponik dibiarkan terbengkalai. Tidak tangung-tanggung terdapat 5 fasilitas hidroponik dan beberapa ember berisi lele dibiarkan terbengkalai dibeberapa sudut bangunan Kecamatan Tangerang.

Berdasarkan catatan wartawan, sebelumnya Kecamatan Tangerang pernah menggelar tata cara budidaya ikan lele namun demikian nampaknya kegiatan materi dari kegiatan tersebut tidak diimplementasikan dalam tata cara pengelolaan ikan di lingkungan kantor Kecamatan tersebut.

Kolam ikan, Kec. Tangerang, ist Bentengpos.com

Pasalnya dalam salahsatu kolam besar yang ada di Kecamatan Tangerang beberapa jenis ikan seperti lele, nila, dan emas dicampur menjadi satu.

Ahmad Zuldin selaku Camat Tangerang kepada wartawan berdalih tidak digunakan beberapa fasilitas bercocok tanam tersebut lantaran beberapa waktu lalu jajaran kecamatan Tangerang telah memanen hasil yang telah ditanamnya tersebut kendati dia tidak merinci kapan waktu pemanenan tersebut.

“Mohon maaf bila belum tumbuh lagi,” jelas Camat melalui pesan singkatnya.

Ia juga tidak menampik program ketahanan pangan yang ada dikantor kecamatan tangerang tidak menyentuh masyarakat sekitar yang membutuhkan bahan pangan.

“Mohon Maaf sarana ketahanan pangan Mrp swadaya pegawai dan diolah oleh internal pegawai Hasilnya juga tidak seberapa Utk kebutuhan/konsumsi pegawai /pengunjung saja yang kebagian sekali lagi mohon maaf,” tulisnya.

Meski demikian Camat menolak disebut program ketahanan pangan dikecamatan Tangerang sama sekali tidak bermanfaat bagi masyarakat, kendati tidak ada satupun masyarakat yang ikut merasakan manfaat dari program ketahanan pangan tersebut.

“Pegawai kami juga sebagian tinggal di Tangerang pak, (Pegawai) masyarakat kami juga pak,” tutup Camat.

Ditemui dikesempatan berbeda, Iswandi salahseorang warga kecamatan Tangerang yang berhasil ditemui wartawan pesimis dengan alasan Camat Tangerang yang menyebut telah berhasil menjalankan program ketahanan pangan.

Bahkan menurut Iswandi yang sehari hari berada tidak jauh dari kantor kecamatan tersebut kegiatan program ketahanan pangan dikecamatan tersebut hanya sebatas pencintraan dari aparatur kecamatan Tangerang.

“Pencitraan doang, nanem apa mereka, katanya buat masyarakat ?, saya yang sehari hari ada disini ngga pernah dibagi itu kangkung barang se-iket mah, apalagi ikan yang kata ente tadi ada juga di Kecamatan itu,” kata Iswandi. (Yudh/Bentengpos.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *