
BP. TANGERANG – (Kota Tangerang) Musim penghujan untuk sebagian orang adalah suatu keberkahan akan tetapi bagi mereka yang rumahnya terdampak banjir malah menjadi sebuah musibah.
Tokoh Pemuda Kota Tangerang, San Rodi menuturkan bahwa, pada hari Senin (15/2/2021) malam lalu, hujan turun deras terjadi di beberapa titik di wilayah Kota Tangerang dan mengakibatkan genangan air setinggi 30 sampai 60 cm, dan ini mengakibatkan beberapa rumah kemasukan air.
Baginya, kata-kata genangan sangat menghatui kehidupan sehari-hari yang di rasakan oleh sebagian besar masyarakat RW.03 Kelurahan Batusari Kecamatan Batuceper, pasalnya genangan tersebut dengan sampai waktu 4×24 jam belum juga surut juga, lalu apakah ini masih dikatakan Genangan?
“Untuk kami ini merupakan musibah Banjir bukan Genangan, seperti yang telah kami rasakan langsung bahwa Air yang merendam wilayah RW.03 Kelurahan Batusari Kecamatan Batuceper Kota Tangerang belum juga surut, padahal yang kami tahu bahwa yang namanya genangan itu dalam waktu 1×24 jam itu bisa surut,” ujarnya pemuda yang akrab disapa bung Kucay ini, Jum’at (19/2/2021).
Oleh karena itu, dirinya yang juga menjadi korban dampak banjir, sangat tersinggung dan kecewa kepada salah satu pejabat BPBD Kota Tangerang yang mengatakan bahwa di Kota Tangerang tidak ada banjir, meskipun masyarakat teriak rumahnya kemasukan air, ini hanya genangan dan air lewat saja, sebagaimana dikatakannya beberapa hari lalu di salah satu media online.
“Kami tidak butuh stetement anda, tetapi kami butuh bukti kerja nyata para petugas BPBD Kota Tangerang, karena sampai saat ini kami tidak merasakan kehadiran BPBD Kota Tangerang membantu kesusahan kami yang terdampak genangan setinggi 30-60 cm yang belum surut juga,” tegasnya.
Ia pun menjabarkan, bahwa BPBD merupakan intansi kelembagaan yang memiliki sub koordinasi yang cukup luas, ketika untuk melakukan penanggulangan bencana di wilayah.
“Menurut kami harusnya mereka hadir di tengah masyarakat atau paling tidak mereka melakukan koordinasi dengan pihak lain untuk dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terendam genangan yang sampai saat ini belum juga surut,” paparnya.
Dikatakannya pula, sampai saat ini wilayah Batusari seperti dibiarkan terkurung oleh genangan air yang tidak surut-surut ini. “Alhamdulillah Karang Taruna, KNPI, LPM, Rumah Zakat, FPI dan beberapa warga yang peduli telah mengulurkan bantuannya langsung ke pos Dapur Umum di Wilayah RT.02 dan RT.05 yang dibuat sendiri oleh Ketua RT masing-masing,” bebernya.
Pada Selasa(16/2/2021) lalu, diketahui Dinas PUPR Kota Tangerang langsung memberikan bantuan Diesel penyedot air diwilayah RW.03 akan tetapi itupun belum maksimal karena pembuangan air terakhir itu tidak mengalir dengan baik.
Pada hari yang sama San Rodi bersama Lurah Batusari, Babinsa, Ketua RW, anggota PMI Kota Tangerang, Anggota BAMUSKOT, Petugas PUPR Kota Tangerang menyisir seluruh wilayah yang berdampak genangan yang tidak surut sampai saat ini.
Pihaknya pun berharap agar pihak dinas terkait segera melakukan :
✓Normalisasi kali kecil di depan pabrik konveksi,
✓Membongkar drainase di sepanjang jalan pembangunan 1 yang diduga terputus karena bangunan rumah makan dan lainnya,
✓Mengeruk kali di Kp. Dumpit (Airnav) yang menuju perumahan Angkasa Pura,
✓Mengganti gorong-gorong yang sudah ambrol di jalan Djuanda,
✓Membuat drainase di pinggiran perapatan Batusari-Batujaya karena menurut informasinya dulu disitu pernah ada drainase. (Yudh/Bentengpos.com)