Zona Merah, Konfercab Fatayat NU Kota Tangerang Menuai Polemik

bentengpos.com
2 Min Read

BP. TANGERANG – (KOTA TANGERANG) Konferensi Cabang (Konfercab) Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Kota Tangerang yang berlangsung di Pakons Hotel Prime menuai polemik karena tidak sesuai dengan tema yang diusung dalam acara.

Hal tersebut diduga adanya dualisme serta dikatakan tidak berpedoman dalam AD/ART Fatayat NU yang tercantum dalam Pasal 6-7 dalam sidang pemilihan Ketua Baru yang terkesan dipaksakan.

“Yang kita tidak tahu pada waktu tanggal 12 Juni, kita diundang di Sekret PC Fatayat NU di Ahmad Yani, untuk dimintai tandatangan salah satu calon. Pada saat itu kita gak tau untuk apa. Kalo untuk seminar memang kita mendapatkan undangan dari panitia,” ungkap seorang anggota Fatayat NU yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (26/6/2021) di lokasi.

Undangan Seminar Fatayat NU Kota Tangerang yang bertajuk “Suksesi Fatayat NU : Mencari Solusi Ekonomi di Tengah Pandemi”

Besar dugaan, dalam pemilihan Ketua baru yang tidak diketahui oleh jajarannya tersebut, ditekan untuk memilih salahsatu kandidat secara sembunyi di kamar hotel.

“Para anggota yang baru datang ditekan untuk memilih seorang kandidat di Kamar 0507 Hotel Pakons,” jelasnya.

Dari adanya hal itu, Sekretaris dan juga Ketua Panitia Konfercab Fatayat NU Kota Tangerang, Iis Sohebatul Islamiyah masih belum dapat merespon saat dihubungi melalui pesan whatsappnya.

Diketahui, sesuai dengan AD/ART Fatayat NU, bahwa keputusan dapat terpenuhi melalui suara terbanyak, dan hak suara dimiliki oleh peserta penuh yang hadir.

“Kami minta pemilihan ulang, dan dihadiri oleh seluruh anggota. Bukan hanya orang pilihan saja yang diundang untuk hadir,” pungkasnya.

Mengingat Kota Tangerang memasuki zona merah penyebaran Covid 19, serta diberlakukannya PPKM, setiap instansi, organisasi, maupun masyarakat dilarang untuk melakukan adanya kegiatan.

“Kita tetap mengikuti anjuran, sesuai dengan yang ada didalam surat edaran bahwa Hotel boleh beroperasi 100% dengan mengikuti protokol kesehatan, dan yang gak boleh itu adalah penyediaan pesta pernikahan, dan yang sifatnya hiburan. Dan kita cuma dibolehkan untuk penyediaan meeting sama penginapan,” ujar Kiki selaku pengelola Pakons Hotel Prime kepada wartawan. (Yud/Bentengpos.com)

Share this Article
Leave a comment